mataku mulai
rabun. walau sudah
beberapa kali
kukedipkan mata
ini tetap saja ia
mengabur. tapi aku
ditinggalkan hanya
dengan satu pilihan
yaitu dengan
menikmatinya. kata
orang, sesuatu yang
indah belum tentu
juga datang dengan
wujud yang indah.
aku terduduk
termenung di
tepian ranjang tak
ingin
membayangkan hal
hal yang tak ingin
tersirat di benakku.
adakah sang ilham
melakukan hal yang
sama,
memikirkanku.
berulang ulang kali
kuputar lantunan
lagu yang itu itu
saja(St 12/jangan
pernah berubah)
telingaku seperti
melengking karena
muak,tapi hatiku
tidak sedang
melengking.
melainkan ia
menahan tangis
karena harus
menerima
kenyataan yang
sebenarnya sudah
lama menjadi
kenyataan. tidak
pahit, tidak pula
manis. sekarang ini
semuanya terasa
sedang sedang saja,
kalaupun ia terlalu
manis pulanya ia
berubah menjadi
pahit, begitu pun
sebaliknya. aku
melihat banyak
wajah baru di
keramaian kota
hari ini. lagi lagi
ditemani dengan
tembang lagu yang
itu itu saja. aku
terdiam di tengah
keramaian itu. aku
tak merasa jiwaku
berada di dalam
raga ini, walau
mentari masih malu
malu menyinari
sebagian wajahku.
aku pun malu
disapanya dengan
raut wajah tidak
karuan, pula
cahaya mentari
telah mengeringkan
sebagian tetesan air
mata yang
berlinang di pipiku.
bisakah aku,
melewati hari ini
dengan akhir yang
dimulai dari mimpi
mimpiku?
Hal yang paling
menyakitkan dalam
hidup adalah ketika
engkau bertemu
dengan seseorang
yang sangat berarti
bagimu&mendapati
pada akhirnya
bahwa tidak
demikian
adanya&kamu
harus melepas
kepergianya....
></p></a><br/><!--h--><p align=
Orang yang paling
berbahagia tidak
selalu memiliki hal-
hal yang trbaik di
dalam hidupnya..
Tetapi mereka
hanya berusaha
menjadikan yang
terbaik dari setiap
hal yang hadir
dalam hidupnya..
Apakah ada orang
yang menyisihkan
waktu untuk
membaca perasaan
ini. aku iri dengan
orang yang
mempunyai
kemauan besar
terhadap hidup.
aku sudah lupa
caranya berharap
tersebut, standar
kehidupanku sudah
menurun. kulempar
pandangan kosong.
kulempar kata-kata
yang benar-benar
kumaksudkan.
sedangkan pelacur
itu sendiri tau apa
yang ia inginkan.
tapi aku bukan
maukan uang. ia
telah disakiti oleh
cinta. tapi adakah
keajaiban diluar
sana untukku.
mungkin maksud
tuhan seperti itu..
untuk tidak
memasang satu
batasan pun dalam
hidup, termasuk
dalam kesabaran.
cukup memasang
kemakluman kalau
hidup itu penuh
dengan warna. tapi
akankah kau terus
maklumkan sesuatu
yang terus-terusan
diulangi. mungkin
iya. aku akan lebih
senang jika kamu
menyalahkanku.
maka dari itu aku
akan merasa aku
tak salah. tak perlu
ada kata maaf,
tetapi sesuatu yang
baru. kemakluman
baru. kamu bilang
kamu sudah
mencoba yang
terbaik, aku pun
juga. aku tau aku
bukan sesiapa, tapi
adakah hal itu
mengetuk pintu
hatimu bahwa
kamu adalah
seseorang. apakah
itu tak cukup..
salahku yang tak
mengingatkanmu
selagi kau lupa. aku
bukan seorang
penyuruh. salahkah
bila aku menunggu
inisiatif dari
dirimu.. sampai-
sampai aku rela
menunggu. akankah
aku yang terus
mengingatimu.
apakah itu yang
kau inginkan.
apakah itu yang
kau artikan dengan
perjuangan cinta..
salahkan aku saja
terus sayang. kalau
itu yang bisa
membuat kita
berdua menang.